24.01

in

Sedang memikirkan ulang tangga karir di tempat sekarang. Gue yakin jika masih ada masa depan disini dan masih ada satu hal lagi yang bisa gue capai disini. Sebelumnya mempertimbangkan untuk mencari pengalaman baru pada Juni 2023, and yet, I’m still here (let’s see till 24.06).

Bulan ini mulai eksplorasi ke media lain, dan tahun ini adalah kesempatannya video.

Menjalankan platform video sharing adalah hal yang paling menantang di internet mengingat sangat intensif dengan internet bandwidth dan perputaran CPU. Namun tantangan paling beratnya bagaimanapun adalah di pembuatan konten itu sendiri.

Ini adalah tahun kedua gue menggunakan DuckDuckGo di semua perangkat dan tidak pernah menggunakan !g untuk mengalihkan pencarian ke mesin pencari Google. No regrets, always works.

Desember kemarin, gue memutuskan untuk membeli Macbook Air M2 (Midnight) karena senang dengan layarnya. Barang tersebut adalah pembelian terbaik pertama gue di tahun 2023 yang dilanjutkan dengan Synology NAS di posisi kedua dan tas Fjallraven di posisi ketiga. Gue sedang memikirkan untuk hanya memiliki barang yang “last forever” khususnya di elektronik dan umumnya menghindari “fast fashion” mengingat sandang adalah kebutuhan primer. Meskipun koleksi pakaian gue tidak banyak, tapi tetap, selalu tergoda untuk mengunjungi Zara, Uniqlo, H&M dkk setiap sedang iseng ke mall.

Fragrance tahun ini adalah Hermes Terre Eau Givree dari yang sebelumnya Eros Flame nya Versace di tahun 2023 kemarin. Tapi sepertinya gue lebih suka dengan wangi vanilla daripada woody khususnya jika digabungkan dengan harum coklat haha. Yang penting terasa seperti anak muda dan bukan om om, meskipun, yeah.

Bulan ini juga gue mengakhiri langganan ke Bilibili, Apple Music dan iCloud+ setelah memiliki NAS di rumah. Belum ada alasan untuk mengakhiri langganan layanan Netflix, tapi gue ingin menghindari layanan OTT/VOD juga dan mungkin beralih ke TVOD seperti ke Apple TV, Bioskop Online, atau bahkan the good ol’ Bioskop.

Bagaimana untuk media lain seperti musik? Entahlah, mereka tiba-tiba saja ada di HDD. Just kidding, iTunes Plus is the only answer.

Hal terakhir yang bisa gue update: Jika kepikiran untuk menjalankan Homelab dan merasa 5 port di Switch sudah cukup, bohong. 1 port digunakan untuk menghubungkan ke Router atau switch lain, sisa ada empat port. Jika ada satu komputer yang memiliki 2 NIC dan bohong jika tidak butuh bounding, maka sisa 2 port lagi yang bisa digunakan. Dan tahu-tahu 2 port tersebut sudah terisi dan masih ada 2 kabel lagi yang belum terhubung.

Saran saya (belajar dari pengalaman), belilah setidaknya yang 8 port. 7 port relatif cukup untuk homelab skala kecil, dan gue memutuskan membeli switch dari Netgear (yang unmanaged) karena pada akhirnya “Smart” switch TP-Link gue yang sebelumnya pun minim melakukan “manajemen” selain konfigurasi VLAN dan QoS yang pada akhirnya bisa di konfigurasi di router juga jika router nya mendukung..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *